Kendalikan Inflasi, Kaltim Gandeng Ulama dan Penyuluh Agama

KALTIM – Pengendalian inflasi menjadi fokus pemerintah, terutama memasuki bulan suci Ramadhan dan menjelang lebaran tahun ini. Kaltim melalui inisiasi Kantor Perwakilan Bank Indonesia (BI) Provinsi Kalimantan Timur mengambil inisiatif untuk membantu pengendalian inflasi dengan melibatkan peran para ulama, dai dan penyuluh agama. Ya, program yang dirancang diberi nama “Ulama Peduli Inflasi”.

“Seumur-umur hidup saya, baru ini ada namanya ulama peduli inflasi,” kata Gubernur Isran Noor saat meresmikan dimulainya program Inflasi Ulama Peduli dengan tema “Sinergi menjaga stabilitas harga di Kalimantan Timur dengan belanja dan jualan yang bijak”.

Acara digelar di Masjid Baitul Muttaqien Islamic Center Samarinda, Selasa 28 Maret 2023. Gubernur memberikan apresiasi tinggi atas inisiatif Kantor Perwakilan BI Provinsi Kaltim ini, meski menurutnya gagasan ini sebenarnya sudah terlambat.

“Sebenarnya ini terlambat. Tapi tidak apa-apa, bagus saja. Lebih baik terlambat, dari pada tidak sama sekali. Tapi di nusantara, ini baru ada di sini. Ini yang pertama. Terima kasih BI dan para ulama, dai dan penyuluh agama,” puji Gubernur Isran.

Beberapa saat sebelumnya, Gubernur Isran Noor terlihat sangat cermat mendengarkan tausiah singkat yang disampaikan oleh Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid yang mengisahkan cara sahabat Rasulullah Muhammad SAW, yaitu Usman bin Affan menyelesaikan masalah harga beli air bersih yang mahal di Kota Madinah.

Caranya, dengan membeli sebagian persediaan air bersih dengan harga tinggi yang dijual oleh sang penjual, lalu membaginya kepada masyarakat. Beberapa waktu kemudian, ketika warga sudah memiliki cadangan air yang cukup, lalu si penjual dengan terpaksa harus menjual air bersihnya dengan harga yang rendah agar terjual laku kembali.

“Ternyata di zaman Rasulullah, masalah inflasi ini sudah dibicarakan. Ternyta ada keterlibatan ulama. Saya juga baru tahu dari tausiah KH Muhammad Rasyid tadi,” ucap Gubernur.

Karena itu Gubernur mengimbau kepada para pedagang untuk tidak memanfaatkan momen Ramadhan dan Hari Raya Idulfitri dengan menaikkan harga ketinggian-tingginya. Demikian pula masyarakat pembeli, diimbau agar berbelanja secukupnya sesuai kebutuhan saja. Tidak berlebihan-lebihan.

“Jadi penjual, jangan jual mahal-mahal ya. Pembeli juga begitu, kendalikan hawa nafsu jangan belanja banyak-banyak. Ditakar saja sesuai kebutuhan,” pesan Gubernur lagi.

Secara umum Gubernur Isran Noor sangat bersyukur karena inflasi Kaltim selalu berada di bawah angka inflasi nasional. Gubernur menjelaskan bahwa inflasi itu harus ada, tapi tidak terkendali. Pengendalian inflasi ini dapat dilakukan dengan baik menurut Gubernur Isran Noor karena kerja sama lintas sektor dan tidak mungkin dilakukan sendiri.

“Jadi, pahala puasa Ramadhan itu bukan hanya menjaga hawa nafsu, haus dan lapar, kerja sama mengendalikan inflasi ini juga berpahala besar. Itu keyakinan saya,” kata Gubernur.

Ketua MUI Kaltim KH Muhammad Rasyid dalam tausiahnya juga menguraikan hukum fiqih Islam terkait jual beli dan tindakan menimbun bahan pokok masyarakat.

“Kegiatan menimbun barang termasuk haram. Misalnya, menunggu barang mahal baru dijual. Kenapa haram, karena itu menyakiti orang lain,” jelas KH Muhammad Rasyid.

“Allah mengembalikan penjual yang menjual harganya tidak terlalu tinggi. Dan Allah juga mengembalikan pembeli yang menawarnya wajar. Terakhir, siklus jual beli harus menyenangkan. Jangan sampai ada kredit macet. Artinya, kalau Hutang ya harus dibayar,” beber Ketua I Badan Pengelola Islamic Center itu.

Sementara Kepala Kantor Wilayah Kementerian Agama Kaltim H Abdul Khaliq menjelaskan permintaan siap menerjunkan tidak kurang dari 1.230 ulama, dai dan penyuluh agama dari semua agama untuk mendukung program Inflasi Ulama Peduli ini.

Diharapkan tokoh agama dan para dai ini dapat menyampaikan upaya pengendalian inflasi ini dengan bahasa yang lebih mudah dipahami, persuasif dan edukatif.

Acara hadirin Pangdam VI Mulawarman Mayjen TNI Tri Budi Utomo, Kapolda Kaltim Irjen Pol Imam Sugianto, Kejati Kaltim Hari Setiyono, Kepala Perwakilan BI Kaltim Ricky Perdana Gozali, Ketua Baznas Kaltim H Ahmad Nabhan, Ketua Komisi II DPRD Kaltim Nidya Listiyono dan undangan lainnya.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *